Agama adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
HUBUNGAN ANTARA AGAMA dan MASYARAKAT
Hubungan agama dengan masyarakat dikelompokknya kedalam 3 tipe (tidak secara keseluruhan) :
- Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral. Tipe ini menggambarkan sekelompok orang yang menganut kepercayaan serta kelompok agama yang sama sehigga tipe ini disebut sebagai tipe yang kecil, terisolasi dan terbelakang.
- Masyarakat pra-industri yang sedang berkembang. Tipe yang lebih baik dr tipe sebelumnya. Terlihat dari berbagai macam acara atau upacara dalam merayakan suatu acara keagamaan serta adanya perkembangan teknologi yang mendominasi ketimbang tipe pertama serta jauh dari kesan terisolasi.
- Masyarakat industri sekular. Tipe ini mencirikan masyarakat industri yang semakin tinggi dlm bidang teknologi, shg watak masyarakat sekular tidak terlalu mementingkan agama. Misalnya pemikiran agama, praktek agama, dan kebiasaan agama lainnya yg seharusnya dilakukan tetapi kini mulai berkurang.
Fakta yang terjadi dalam masyarakat, adalah masyarakat menjadi media yang paling sering dijadikan tempat untuk menyebarkan berbagai macam konflik dan salah satunya adalah agama.
Jadi, hubungan agama dengan masyarakat itu kaitannya sangat erat. Dari lahir pun kita sudah diperkenalkan dengan agama kita. Contohnya bagi yang beragama islam, sejak kita lahir dari rahim seorang ibu, kita sudah dibacakan adzan dan iqamat di telingan kanan dan kiri kita.
2. Bagaimana solusi yang akan diberikan pada masyarakat desa agar tidak melakukan urbanisasi ?
Solusi pertama penyeimbangan pembangunan di desa dan di kota, namun pada saat ini di desa masih bertumpu pada sektor agrarian seperti sektor pertanian sedangkan pembangunan harus dilakukan secara menyeluruh, seperti sektor industry, jasa, infastruktur. Solusi kedua, mengembangkan kota-kota kecil di daerah sebagai sentra pertumbuhan ekonomi yang baru. Sebenarnya pengembangan kota di daerah sudah dipermudah dengan adanya progam otonomi daerah, sehingga pemerintah daerah mempunyai otoritas yang lebih besar untuk membangun daerah masing-masing. Semua elemen harus terlibat, pemerintah sebagai pengelola kebijakan, masyarakat sebagai objek, pemilik modal sebagai investor yang menopang pertumbuhan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar